PROFIL MAN 3 BANDA ACEH
SEJARAH SINGKAT
Ide berdirinya Madrasah Terpadu MAN 3 Banda Aceh ini adalah gagasan dari almarhum Bapak Prof. Dr. Safwan Idris, MA. Pada tahun 1990-an, saat itu beliau menjabat Pembantu Rektor. Beliau pernah berkata, “ Insya Allah nanti kita akan dirikan Madrasah Laboratorium untuk IAIN Ar-Raniry, agar mahasiswa IAIN, khususnya dari Fakultas Tarbiyah dapat melaksanakan praktek mengajar dan mengembangkan metodologi pengajaran di sana”.
Pada tahun 1996, ide Dr. Safwan Idris, MA ini disampaikan pada Menteri Agama, Prof. Malik Fajar, dan mendapat sambutan yang positif. Rencananya, siswa yang belajar di Madrasah Laboratorium ini sekaligus menginap di asrama. Tujuannya, agar siswa dibekali dengan ilmu bahasa Arab dan Bahasa Inggris serta budaya Aceh. Diharapkan setelah tamat nanti mereka dapat menjadi bibit unggul bagi IAIN Ar-Raniry dan Universitas lainnya di Luar Negeri.
Usulan beliau ini mendapat sambutan dan diangkatlah sejumlah guru untuk tingkat Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah serta penegerian beberapa madrasah. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama R.I. Nomor 71 Tahun 1999 tanggal 22 Maret 1999 dengan nama MAN Rukoh Banda Aceh. Khusus untuk Madrasah Laboratorium IAIN Darussalam mendapat jatah sebanyak 68 guru, yaitu untuk MTsN 33 orang dan untuk MAN 35 orang. Rencana awalnya tenaga guru dan Silabus Madrasah Terpadu Rukoh ini ditentukan dan dirancang oleh IAIN Ar-Raniry sedangkan Kanwil Depag mengurus masalah administrasi dan pengangkatan.
Pada saat itu Madrasah Laboratorium ini tidak memiliki Madrasah Ibtidaiyah, maka diambillah Madrasah Ibtidaiyah Rukoh sebagai cikal bakalnya. Hal ini juga yang menyebabkan nama Madrasah Laboratorium ini akhirnya
disebut Madrasah Tsanawiyah Rukoh dan Madrasah Aliyah Rukoh yang sebelumnya pernah diberi nama MTsN Ar-Raniry dan MAN Ar-Raniry hingga tahun 2002. Pada awalnya, rencana pembangunan gedung untuk MTs dan MA juga berada di Rukoh terpadu dengan Madrasah Ibtidaiyah, tapi gagal akibat masyarakat Desa Rukoh keberatan karena khawatir lahan lapangan bola kaki mereka terkena proyek pembangunan. Akibat selanjutnya, rencana pembangunan gedung MTs dan MA dialihkan kembali ke komplek IAIN yang berdekatan dengan
komplek Madrasah Ibtidaiyah Negeri 11.
Madrasah terpadu ini berstatus Negeri sejak pendiriannya karena telah memiliki tenaga guru Negeri dan nama madrasah, yaitu MTsN dan MAN Rukoh, tapi belum memiliki siswa yang cukup. Berkat usaha yang gigih dari Kepala Madrasah Tsanawiyah yang pertama, Drs. Abdul Hamid, dan Kepala Madrasah Aliyah, Drs. Dahlan Sandang, kedua madrasah ini mendapat murid tahun pertama masing-masing. Untuk mendapatkan siswa tersebut tidaklah gampang karena Kepala Madrasah harus turun ke masyarakat mempromosikannya dengan cara pergi ke desa-desa dan menempelkan plakat atau brosur pada pohon, kios, dan ruko yang ada di sana.
Disamping itu, DR. Safwan Idris, MA juga sering mempromosikan madrasah ini melalui ceramah di kampus dan bahkan pada Khutbah Jum’at di Darussalam.Disebutkannya bahwa Menteri Agama segera mengeluarkan SK Negeri bagi Madrasah Laboratorium IAIN oleh karena itu bagi masyarakat dan kalangan dosen di IAIN agar memasukkan anak mereka ke madrasah ini.
Pada awal tahun Pelajaran 1999/2000 sampai dengan tahun 2001/2002 MAN
3 Banda Aceh mulai berkiprah di komplek kampus Pasca Sarjana IAIN Ar-Raniry, yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas dibawah binaan Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry serta dukungan dari Bapak Prof. DR. Safwan Idris, MA. selaku Rektor IAIN Ar-Raniry, yang begitu peduli dalam memajukan pendidikan Madrasah Aliyah Negeri 3 Banda Aceh. Berikutnya pada tahun pelajaran 2002/2003 MAN 3 Banda Aceh pindah tempat belajar pada gedung sendiri yang telah memiliki sarana dan prasarana terbaru (ruang belajar, kantor, laboratorium, pustaka, mushalla, lapangan olah raga.
Semenjak Penegerian Madrasah ini sampai dengan sekarang telah mengalami perubahan nama dari MAN Rukoh Banda Aceh menjadi MAN 3 Banda Aceh, maupun pergantian pimpinan madrasah itu sendiri, adapaun pimpinan – pimpinan yang telah menjadi kepala Madrasah pada MAN ini, sebagai berikut :
- Drs. Dahlan Sandang
- Drs. Abdul Hamid
- Drs. Ihsan, M.Pd.
- Drs. Abd. Syukur, M.Ag
- Drs. H. Muhammad
- Drs. Ridwan Ali, M.Pd
- Muzakkar Usman, S.Ag. M.Pd
Selanjutnya MAN 3 Banda Aceh, atas dasar letak dan lokasi kedudukan Madrasah di dalam lingkungan UIN Ar-Raniry, maka Model Pelaksanaan Pembelajaran pada madrasah ini melakaukan perubahan – perubahan dalam sistem pembelajaran, yaitu dari Model Pembelajaran biasa, sebagaimana madrasah- madrasah dan sekolah umum lainnya, berubaha menjadi model pembelajaran Full Day. Selama ini MAN 3 melaksanakan proses belajar mengajar dipagi hari mulai pukul 07.30 s/d pukul 16.00 sore, sementara belajar tambahan dan ekstra kurikuler untuk meningkatkan mutu lulusan di laksanakan setiap hari hingga pukul 18.00 sore.
Halaman Lainnya
form upload berkas PPDB
form upload berkas PPDB
Visi dan Misi
Visi: Menyiapkan Sumber Daya Manusia yang Terampil, Religius, Mandiri dan Berwawasan Islami MISI Meningkatkan Keimanan dan Keilmuan Serta Berakhlaq Mulia. Menyelenggarakan pendidikan y